Jumat, 26 Februari 2016

SOLUSI PUBER KE 2

RANGKUMAN dr sumber Telaga...
Biasanya Pubertas ke 2 berada pada usia 40 - 60th itu adalah usia rawan dimana seseorang merasa dirinya masih kuat melalkukan hal yg sama di masa muda sehingga dia melakukan hal2 diluar kemampuannya karena tidak mau dianggap TUA.
bila ia sukses bisa jatuh,sengsara juga bisa jatuh kondisi ini menunjukkan penurunan ke masa Tua.
Solusinya adalah datang kepada Tuhan apa adanya
keluarga juga berperan penting tentang keadaan masing2....

==============


Puber kedua adalah kondisi dimana terdapat kesamaan perilaku seperti yang dialami anak-anak yang memasuki masa puber, seperti lebih memperhatikan penampilan, lebih memperhatikan lawan jenis, dan sebagainya.
Setiap orang akan mengalami fase puber kedua ini. Karena itu perlu persiapan yang cukup matang untuk memasuki fase krisis ini. Di sinilah komitmen perkawinan kembali teruji. Komunikasi dan pengertian memegang peran yang sangat penting bagi pasangan yang mulai memasuki masa puber kedua ini. Kondisi yang berbeda antara suami dan istri sering kali memicu konflik di antara mereka berdua. Suami semakin bersemangat dalam banyak hal, sedangkan istri semakin lesu dan kurang bergairah. Bila terjadi komunikasi yang baik diantara pasangan yang memasuki masa ini, maka masalah krisis kedua ini akan dapat diselesaikan dengan baik. Lewatkanlah masa puber kedua anda dengan cara yang menyenangkan. Caranya, pahamilah apa itu puber kedua.
Lakukanlah sesuatu yang bisa membuat anda berdua rileks, santai, senang, enjoy your life.. Ciptakanlah sesuatu yang baru, surprise tapi jangan lakukan sesuatu yang membuat jantung anda berhenti. Anda ingin cara sederhana, romantisme. Bukalah album foto kenangan… mungkin bisa membuat anda tersenyum. Atau anda punya cara sendiri.
Pokoknya lewatkanlah puber kedua dengan cara yang menyenangkan dan bisa meningkatkan kualitas hidup anda. Dengan demikian, anda bisa merasakan bahwa puber kedua, bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan.sumber tipskeluarga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar